NASIB vs TAKDIR


Oleh : Lidwina Ro


   Apakah nasib dan takdir manusia itu sama? Atau berbeda? Apakah ini pertanyaan yang sulit? Sangat sulit dijawab? Tidak kok. Mudah untuk mencari jawabnya.

   Kita pasti percaya bahwa Tuhan itu maha adil. Lho, bagaimana kita tahu kalau Tuhan itu adil pada kita manusia? Ya, karena Tuhan selalu memberi pilihan kepada manusia. Apakah manusia itu sendiri mau mengambil pilihan itu atau tidak mau mengambilnya, semua itu tergantung pada keyakinan sendiri-sendiri pada diri manusia tersebut dalam merespons pilihan yang sudah diberikan Tuhan pada kita. Inilah yang di sebut nasib.

   Saya ingat, suatu malam saya tiba-tiba ingin sekali makan singkong pisang keju. Tempat penjual singkong pisang keju lumayan jauh dari rumah saya. Karena sudah terlalu malam dan saya begitu keras kepala hanya ingin kudapan itu, akhirnya suami mengalah, dan mengeluarkan mobil dari garasi meskipun masih setengah mengantuk (jangan tiru suka jajan di malam hari, ya! Hehehe ...)

   Ketika sampai di jalan bundaran kawasan pabrik -jalan yang harus kami lewati menuju penjual singkong pisang keju- ada pemandangan yang tidak pernah saya lupakan. Di sana, beberapa waria dengan rok pendek dan menggoda, melambaikan tangan pada setiap mobil yang melintas. Wajah mereka putih cantik, penuh dengan riasan tebal. Senyum mengundang, mata melirik manja, gincu merah terang, alis mata terlukis tajam dan bulu mata cetar membahana, sempat membuat saya melongo dan tercengang. Saya sampai minta agar mobil dilambatkan lajunya demi ingin lebih mengamati mereka sedikit lebih lama. 

   Manusia dilahirkan  sebagai wanita atau pria, itu tidak bisa manusia ubah (kecuali dengan operasi wajah atau operasi kelamin, dan itu pun hanya ‘kulit luarnya’ saja yang berubah, ‘bungkusnya’ saja yang berbeda) Kita tidak dapat memilih menjadi wanita atau pria ketika dilahirkan.

   Begitu juga bila kita terlahir dari satu bangsa tertentu. Entah dari bangsa Indonesia yang berkulit sawo matang, Cina yang berkulit putih, Afrika yang berkulit tembaga, Inggris yang berkulit kemerahan, dan lain-lain. Semua itu adalah kehendak Tuhan. Kita tidak dapat memilih menjadi orang berkebangsaan mana pun, atau ingin berkulit seperti apa pun. Kita sama sekali  tidak bisa mengubahnya, dan inilah yang disebut takdir.

   Beberapa ungkapan bagus dan sangat berharga di bawah ini mungkin sudah sering kita baca. 

   Waspadalah pada pikiranmu, karena itu akan mempengaruhi kata-katamu.

   Waspadalah pada kata-katamu, karena itu akan mempengaruhi perbuatanmu.

   Waspadalah pada perbuatanmu, karena itu akan mempengaruhi kebiasaanmu.

   Waspadalah pada kebiasaanmu, karena itu akan mempengaruhi karaktermu.

   Waspadalah pada karaktermu, karena itu akan mempengaruhi nasibmu.

   Setelah membaca ungkapan bagus di atas, bisakah anda melihat ‘jalan tol’ nya sekarang, hayo? 


Cikarang, 03 Maret 2022



   

  

   

   



Komentar

Postingan populer dari blog ini

MASA LALU

GUNUNG BATU

TRAVELLING : Kampung Coklat yang Unik