ASINAN BOGOR


 A$INAN  BOGOR


Sudah lama tidak mbolang ke Bogor. Padahal Bogor Kota Hujan, enak-enak semua makanannya. 

Tahu-tahu ada yang ngasih asinan khas Bogor. Wah, mimpi apa aku semalam? Padahal kemarin tidak bisa tidur nyenyak karena ...  titik-titik.

“Tante, ini aku dibawain asinan sama Mama. Buat Tante.”

Wih, ini anak, banyak betul ngasihnya! Baik banget mamanya. 

Nah, akhirnya asinan aku bagi-bagi. Aku cukup dua bungkus saja. Hehehe, rakus ya?

Isinya buah lengkap banget. Ada kedondong, jambu biji, salak, nanas, semangka, bengkuang, pepaya muda, satu lagi nggak tahu buah apa, asem banget, bentuknya seperti manggis, dan ... ubi jalar merah/orange mentah!!

Dulu waktu aku masih tinggal di Cibinong, di sepanjang jalan pasar Cibinong, berjajar penjual rujak bebeg ( makanan khas Jawa Barat )

Sebagai perantau dari Jawa Timur, pasti aneh lah ya, kalau mau makan rujak bebeg. Lihat macam-macam buah, termasuk ubi jalar mentah, di tumbuk kasar dengan alu ( pakai lumpang kayu gitu ...) 

Beda banget dengan rujak buah manis ala Jawa timuran yang di iris dan dicocol sama sambal gula merah pakai terasi, lombok tujuh! Harus ganjil ya lomboknya, biar kerasa pedesnya ( mitos kali, yee ) Duh, ngiler wis ( kayak mama muda lagi nyidam ) huss ... huss!!

Hmm, jadi pingin pulang kampung nih, pakneeee ....

lidwina_ro Ckr, 280122


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Penjual Pecel

Gambar
 Penjual Pecel  Pukul enam pagi ketika mobil memasuki gapura wisata Sarangan. Matahari belum sepenuhnya muncul. Bahkan loket pun belum tampak ada yang buka. Lumayan, tidak perlu membayar tiket masuk ini. Pikiran nakal yang tidak boleh ditiru ya. Sudah lama tidak menginjak Sarangan sejak diterapkannya PPKM. Dulu setahun bisa dua atau tiga kali singgah kemari, sebelum melanjutkan perjalanan ke Madiun, kerumah orang tua. Aku selalu berusaha untuk pulang menengok mereka. Bermalam sehari dua hari, untuk berdialog hangat dengan mereka di usia senja, sebelum kembali lagi ke Jakarta untuk bekerja. Angin dingin Sarangan yang tidak asing, menerpa wajah ketika aku turun dari mobil. Mataku berkeliling. Hmm, masih pemandangan danau indah dan magis yang sama. Gelombang airnya tenang, menenangkan jiwa. Sesekali deru ombak nya yang lirih terdengar. Kusembunyilkan tangan dibalik jaket rajut tipisku. Lalu berjalan santai mengamati pedagang yang mulai membuka kios kecil mereka. Pemandangan yang ...
Baca selengkapnya

Rasa Yang Ter ...

Gambar
 RASA YANG TER ... Setelah beberapa hari mengadu nasib di beberapa redaksi (dengan berbekal ilmu yang sama sekali tidak iyes dan tidak mumpuni juga tidak ada skill yang mendukung, yang ada bonek tok! ) sampailah Pipit pada satu dua hari jeda yang cukup melegakan. Tidak disangka Pipit, di hari yang bebas tanpa tugas satu pun itu, melintas foto lama di halaman fesbuk. Ah, konyol! Hari yang seharusnya dapat dilalui dengan rebahan santai ala kanjeng mami lengkap dengan bertoples-toples cemilan, sekejap menyeret  hatinya kembali ke sebuah ingatan yang berasa seperti permen nano nano.  Foto itu mengingatkan kembali akan rasa yang ter ... - manis ( saat mereka berdua berjalan-jalan tanpa memikirkan isi kantong ) - asem ( saat masalah datang dan mereka mengalami jalan buntu ) - asin ( saat mereka berdua  mencoba menerjang badai  dan akhirnya kalah ) - pahit ( saat akhirnya mereka menyadari bahwa cinta itu tidak bersyarat ) Hm,  lidwina_ro , Ckr 260122
Baca selengkapnya

MENGAPA MENULIS

Gambar
                              Apakah anda pernah menulis ?  Belum ? Tidak ingin mencoba ? Apa sih menulis itu ? Nah, menulis kurang lebih adalah suatu cara berhubungan secara tidak langsung dengan orang lain melalui suatu lambang atau aksara untuk menuangkan/ melahirkan pikiran, perasaan. Ya, tentu saja tidak semua orang mau menulis. Setiap  individu berbeda beda cara mengekspresikan apa yang ada didalam pikiran atau perasaannya. Salah satunya adalah ya dengan menulis itu.          Mengapa saya menulis ? Padahal saya tidak berpengalaman sama sekali. Orang Jawa bilang..nol puthul ( tidak tahu apa-apa) Bahkan saya sendiri sampai takjub bin ajaib kenapa bisa sampai diterima di  komunitas one day one post Mungkin kalau tidak didorong dan diajari habis habisan oleh mbak Endang dan kak Saki, saya pasti masih santai santai saja rebahan hanya menjadi penikmat drakor/ film silat. A...
Baca selengkapnya