KEHILANGAN


 KEHILANGAN


      Kita pasti pernah mengalaminya kehilangan bukan ? Misalnya  kehilangan buku, kehilangan dompet, kehilangan pacar dan sebagainya. Intinya, kehilangan adalah suatu keadaan dimana kita berpisah dengan sesuatu yang sebelumnya ada, menjadi tidak ada. 

         Reaksi terhadap pengalaman kehilangan bisa disebut berduka. Yang mempengaruhi proses berduka diantaranya : perjalanan hidup dan pengalaman masa lalu kehilangan. 

          Beberapa reaksi yang terjadi, ketika kita mendengar/ melalui tahapan berduka , yaitu :

Denial (penyangkalan)

Anger (marah)

Bergaining (menawar)

Depression (depresi)

Acceptance (penerimaan)

Masih teringat ketika tahun 2005 aku  kehilangan seorang ibu. Kehilangan yang mendadak, karena semalam ibuku sudah bersiap-siap mengepak koper, berencana  mengunjungiku di Bekasi. Ibuku ingin ikut menyaksikan suatu acara di sekolah, dimana saat itu anakku terpilih dari sekian banyak murid TK Berdikari untuk menyematkan kalungan bunga selamat datang pada bapak Camat dalam suatu acara di sekolah. Ternyata semua keinginan ibuku itu tidak jadi terlaksana, karena ibuku mendapat serangan jantung.

         Lalu apa yang terjadi ? Ternyata aku dan adikku awalnya tidak sanggup menerima semua itu. Kami bahkan tidak sanggup untuk bermalam dirumah orangtua ku sendiri setelah selesai berziarah. Bahkan selama lebih dari dua tahun kami tidak mampu menginap di rumah orang tua kami sendiri !!

         Keadaan “penyangkalan” itu ternyata kami alami karena tidak tahan melihat aura dan aroma kasih sayang yang terlalu cepat pergi dari kami. Setiap jengkal rumah itu selalu mengingatkanku bahwa pernah ada kehangatan, telinga yang mendengar,  kesabaran dan cinta ibu pada kami. Selalu teringat padanya ketika melihat dapurnya.. Tempat tidurnya.. Buku-buku catatan resepnya..  Ibuku suka sekali memasak dan bernyanyi. Semua rasa masakannya masih terekam dalam ingatanku. Bahkan lagu-lagu lawas kesayangannya aku ingat semua. 

          Kehilangan ibuku adalah salah satu momen dimana kami anak-anaknya pernah bagaikan burung dengan satu sayap. Perlu proses panjang bagi kami untuk mengerti dan menerima bahwa semua itu sudah yang terbaik yang diberikan Tuhan pada kita. 

Lidwina, 13 Okt 2021

            


Komentar

Postingan populer dari blog ini

MASA LALU

GUNUNG BATU

TRAVELLING : Kampung Coklat yang Unik