Hanya Dalam Ingatanku


 



          Satu senyuman ibu selalu bisa membuatku tenang. Setidaknya meredakan  kejengkelan yang sudah lama mengendap dalam hatiku. Aku memang tidak banyak bicara.  Cukup semua kejadian  kuanalisa sendiri selebihnya mengendap dalam otakku saja. Tapi ibu seolah-olah tahu apa yang aku pikirkan.

“Mau kan mengantar ibu?” sekali lagi ibu bertanya sambil menyalin resep kue dari tabloid ke buku tulis masakannya.

“Malas aku bu, kerumahnya,” aku tetap bersikukuh. Enggan mengantar ibu kerumah adiknya. Lagipula, mengapa juga ibu harus mengalah ? Bukankah ibu tidak bersalah dalam perkara ini ? Anehnya lagi, ibu terlihat biasa saja ketika menghadapi  pertengkaran waktu dulu itu. Aku saja sangat terpukul melihat kejadian yang ada didepan mata itu. Tidak mampu melerai, hanya terpaku diam dalam kekagetan yang luar biasa.

“Sudah terlalu lama ibu tidak ngobrol dengannya.”

Ngobrol ?!! Aku mendengus lirih, tidak ingin ibu tahu betapa aku masih jengkel tingkat dewa pada tante. Masih segar dalam ingatanku bagaimana dia memaki-maki ibuku. Hanya masalah pengembalian uang rumah warisan yang tertunda.

“Apa yang harus diobrolin sih bu? Iya kalau tante baik menerima kedatangan ibu. Kalau tidak ?”

“Ya itu urusan dia, ibu hanya ingin silaturahmi,” jawab ibu dengan enteng.

“Sudahlah bu. Begini saja kita sudah tenang. Kita toh tidak berhutang apa-apa padanya. Malas aku kerumahnya.”

“Mengapa kamu kuatir sekali, ibu sudah paham dengan sifatnya. Dari kecil dia memang begitu. Emosian.”

“Tapi bu, apa ibu sudah lupa dengan caci makinya ?”

“Ibu tidak peduli.”

Aku menatap ibu, mencoba mencari makna arti kalimatnya. Tapi ibu kembali tersenyum. 

“Jangan terlalu serius memikirkan sikap orang lain. Kuatir mereka menyakitimu ? Meninggalkanmu ? Itu manusiawi, biarkan saja itu urusan mereka dengan yang di atas. Ibu sih tidak ambil pusing. Asalkan bukan Tuhan yang meninggalkan kita nak..”

 Dan akupun terdiam. 


Lidwina, 21 Okt 2021





Komentar

Postingan populer dari blog ini

MASA LALU

GUNUNG BATU

TRAVELLING : Kampung Coklat yang Unik