OOM KU TUNAGRAHITA
OOM KU TUNAGRAHITA
Nenekku almarhum adalah seorang bidan desa. 50 tahun yang lalu seorang pasiennya meninggal ketika melahirkan bayi. Singkat cerita bapak si bayi yang kurang mampu itu menyerahkan bayinya pada nenekku dengan satu dua alasan. Karena belas kasihan, nenekpun setuju merawat bayi lelaki tersebut.
Dengan berjalannya waktu, ternyata bayi tersebut adalah Anak Berkebutuhan Khusus. ABK meliputi : tunarungu, tunanetra, tunagrahita, tunawicara, tunalaras dan tunadaksa. Nah, Oom ku adalah tunagrahita, yaitu anak yang kecerdasan/kemampuan intelektualnya dibawah rata-rata dibandingkan anak pada umumnya. Biasanya disebabkan oleh faktor genetik/ ketika masih dalam kandungan, bayi mengalami gangguan kromosom/ penyakit bawaan dari ibu. Ciri cirinya : ketika bayi merangkak, berjalan, akan lebih lambat dari anak seusianya, mengalami kesulitan berbicara/ mengendalikan gerakan, kontak mata tidak fokus, suka menyendiri. Dampaknya adalah : anak tersebut memiliki ketidakmampuan memahami aturan sosial/ keluarga/ sekolah dan masyarakat. Intinya tidak bisa mengurus/ merawat dirinya sendiri. Sayang sekali penyandang tunagrahita tidak bisa disembuhkan dengan obat apapun dan memiliki keterbatasan intelektual seumur hidup.
Tetapi sebenarnya tidak seseram itu memiliki keluarga penyandang tunagrahita. Oom ku termasuk pribadi yang ramah. Bisa diajari menyapu lantai, mandi, mencuci piringnya sendiri. Dia bahkan akan berjoget kalau ada lagu dangdut di TV. Suka bercerita tentang reog Ponorogo meskipun aku tidak begitu mengerti dengan bahasa dan alur ceritanya. Dia juga suka meniup seruling meskipun nadanya amburadul. Suka tape goreng. Beberapa anak kecil selalu ketakutan/menangis bila pertama kali berjumpa dengannya. Dan entah mengapa wajah penyandang tuna grahita hampir mirip ya di seluruh dunia.
Ada kejadian lucu. Suatu kali ibuku mengajak Oom berbelanja ke pasar besar Pare. Salah satu pembeli tak dikenal langsung menggandeng Oom begitu saja untuk dibawa pulang. Kagetlah ibuku dan menarik kembali tangan Oom. Usut punya usut ternyata Oom dikira anak kepala desa yang mempunyai anak serupa, penyandang tunagrahita pula.
Terkadang menyelinap di pikiranku, akan seperti apakah mereka di surga nanti ? Apakah wajahnya menjadi ganteng dan gagah ? Apakah aku akan mengenalinya ? Ah, Tuhan.. tolong ampuni otakku yang kecil ini..
LidwinaODOP9 (2) 2 Sept 2021
#OneDayOnePost #KomunitasODOP
Komentar
Posting Komentar