MISTISNYA SASI SURO


          Masyarakat Jawa menyebut awal bulan Muharam sebagai malam 1 Suro. Mereka juga menganggapnya sebagai bulan yang keramat dalam kalender Jawa. Dikutip dari beberapa sumber, malam 1 Suro diyakini sebagai hari yang sakral dan berkaitan dengan hal-hal mistis penuh misteri.

          Mengapa dianggab sakral ? Ini berkaitan dengan adanya budaya keraton, yang  selalu mengadakan acara ritual untuk memperingati hari-hari penting tertentu yang sudah  diwariskan turun temurun. Kesakralan malam 1 suro bahkan pernah difilmkan oleh aktris horor legendaris alm. Suzanna dan bahkan aktris cantik Luna Maya. Dalam film tersebut, malam 1 Suro  digambarkan sebagai waktu dimana jin, setan dan sebagainya menunjukkan eksistensinya kepada manusia. 

       Malam 1 Suro juga sering dikait-kaitkan dengan berbagai larangan dan mitos. Beberapa diantaranya adalah:

Dilarang melangsungkan acara pesta pernikahan/ hajatan.

Dilarang berpergian jauh/ pindah rumah.

Dilarang membangun rumah.

Berdiam diri di rumah.

Kembalinya arwah leluhur ke rumah.

Dalam bahasa Jawanya adalah pamali, ora ilok kalau hal-hal tersebut dilanggar. Tidak begitu jelas apa alasannya, akan tetapi bagi sebagian masyarakat, hal-hal tersebut amat mereka patuhi supaya terhindar dari celaka. 

          Ada berbagai macam ritual dan tradisi menarik yang dilakukan di sejumlah daerah, misalnya :  

Padusan (mandi bersama di sungai, dalam rangka membersihkan diri untuk menyambut tahun baru)

 Lek lek an (tidak tidur semalaman)

Tirakatan (menahan hawa nafsu demi mencapai tujuan supranatural berupa mengasah batin/ spirit)

Tapa bisu (ritual tidak bicara, tidak makan, minum, rokok ketika mengelilingi benteng Keraton Yogyakarta, biasanya dilakukan oleh abdi dalem keraton)

        Salah satu kuliner yang khas sebagai  lambang perayaan tersebut adalah bubur suro. Terbuat dari beras, santan, garam, jahe dan sereh. Bisa disajikan dengan opor ayam dan sambal goreng labu siam berkuah encer serta pedas. Bubur sengkolo kerap disajikan juga. Bubur sengkolo disebut juga bubur merah putih. Bubur yang berwarna putih terbuat dari beras putih dicampur santan yang gurih, lalu bubur merahnya terbuat dari beras yang dimasak bersama gula aren/gula jawa. Bubur sengkolo merupakan ungkapan doa atau penyerahan diri manusia kepada Tuhan. Mengharap keselamatan dan keberkahan dari Tuhan karena tahu dirinya terbatas. Keberadaan bubur ini hanya menjadi simbol manusia kembali pada kesucian dan pengantar doa pada Tuhan yang maha esa.

LidwinaODOP9 (29) 29 Sept 2021

#OneDayOnePost #KomunitasODOP

   


Komentar

Postingan populer dari blog ini

MASA LALU

GUNUNG BATU

TRAVELLING : Kampung Coklat yang Unik