KEKUATAN WANITA 2


           KEKUATAN WANITA 2


       Selain mengenali kekuatan emosi dan mempersiapkan hati, kekuatan wanita ke tiga adalah MENGHARGAI DIRINYA sendiri. Sesibuk apapun  pekerjaan atau mengurus keluarga, sedang sakit ataupun sehat, berusahalah untuk merawat diri. Merawat diri dari luar dan dalam. Merawat diri dari luar misalnya saja berdandan. Wanita berdandan bukan untuk pamer, tetapi lebih untuk menghargai dirinya sendiri, untuk lebih percaya diri. Gali potensi yang dimiliki, bermain musik, menulis.  Kalau merawat diri dari dalam adalah menciptakan hati yang penuh syukur dan gembira. Perasaan gembira, tenteram dan damai otomatis akan memberi aura yang positif dalam lingkaran keluarga. Bisa dalam kantor, atau dalam hubungan pertemanan.

       MAMPU BERSYUKUR dan melayani adalah kekuatan wanita yang berikutnya. Mau menerima apa yang ada di depan mata. Dihadapkan pada persoalan berat atau ringan, wanita biasanya lebih tahan dan bisa mengelola tantangan yang sulit dengan bijak. Memang wanita adalah ciptaan yang unik, diberi kemampuan menyelesaikan persoalan dengan sabar, detil dan terperinci.  Sebenarnya pada hakekatnya lelaki dan wanita saling melengkapi. Kalau lelaki dengan rasionya lebih berani mengambil resiko, tetapi wanita lebih banyak menggunakan perasaannya, lebih detil dan rapi.

         Contoh dalam suatu perusahaan, biasanya seorang pemimpin menaruh wanita dalam tim kerjanya untuk urusan yang detil. Karena wanita biasanya setia pada perkara kecil. Itulah sebabnya perusahaan biasanya menaruh seorang sekretaris wanita untuk menyelesaikan semua tugas atau pekerjaan administrasi misalnya. Wanita yang punya misi besar, pengaruhnya juga besar. Sebaliknya, wanita yang punya misi kecil, misalnya masih memikirkan kepentingan dirinya sendiri, akan sulit untuk berkembang. 

       Beberapa negara masih ada yang memandang rendah pada kaum wanita. Misalnya membatasi atau mempersulit akses pendidikan dan berkarier, mempersempit ruang  di industri musik. Berpandangan bahwa wanita hanya boleh melahirkan dan membesarkan anak. Mereka menerapkan sejumlah kebijakan yang membatasi hak hak  kaum wanita. Hal ini tentu saja merugikan kaum wanita.  Betapa sedih melihat situasi seperti ini. 

        Hari ini tepat memasuki separuh hari tantangan dari komunitas ODOP. Boleh dibilang, seberapa besarkah kekuatan, nyali dan niat kita untuk menyelesaikan tantangan menulis selama empat puluh hari ini. Menyempatkan diri untuk konsisten dan disiplin menulis setiap hari bukan hal yang mudah. Terutama bagi ibu-ibu yang harus membagi waktu dengan putera puteri mereka yang masih kecil. Apalagi bagi pemula yang masih awam. Beruntung tidak ada diskriminasi dalam menggali potensi diri, maka bolehlah kekuatan wanita-wanita dalam tantangan ODOP kali ini diuji. 


LidwinaODOP9 (20) 20 Sept 2021

#OneDayOnePost #KomunitasODOP

        

        

         


Komentar

Postingan populer dari blog ini

MASA LALU

GUNUNG BATU

TRAVELLING : Kampung Coklat yang Unik